Ayu Manda, novel langka tentang gadis bangsawan Bali, yang terpilih dan memilih untuk menjadi penari. Bersetting era awal tahun 60-an , pembaca dibawa larut dalam keseharian tokoh-tokohnya yang tumbuh dan berkembang bersama pasang surut keadaan, cinta dan pengianatan. Dipaparkan pula arus perubahan pemikiran para tokoh terhadap kasta, poligami dan perdebatan moderenitas serta nasionalisme secara sporadis, membuat novel ini menjadi dinamis.
· Ayu Bulantrisna Djelantik
· Penari legong senior dan dokter
Bersetting kehidupan pulau Bali, novel ini secara menggairahkan memaparkan kisah klasik pergulatan karakter manusia yang nyata dan tak terlupakan dalam struktur kasta. Menggunakan bahasa yang segar dan penuh lirik, Iwan darmawan dengan tajam menyoroti perlakuan terhadap cinta terlarang, seperti bagaimana wanita di belahan dunia lain sering dimarginalkan.
· Janet DeNeefe
· Pendiri & Direktur Ubud Writers & Readers Festival
Novel ini seperti mesin waktu yang membawa pembaca ke sebuah masa di Bali. Pendeskripsian detail seni budaya Bali menantang imajinasi pembaca untuk terlibat secara terus menerus dalam realita kehidupan para tokoh serta konflik – konflik yang menyertainya. Hal tersebut menyebabkan novel Ayu Manda menjadi warna baru di tengah mosaik karya tulis di Indonesia.
· Vera Verranza Jasmine
· Pianist dan Penyuka baca buku
Kelincahan Iwan Darmawan dalam menggambarkan kejadian-kejadian dramatis kehidupan penari pada masa yang dinamis dalam sejarah modern Bali, membuat saya merasa terbawa ke alam pikiran orang Bali yang tersembunyi di balik senyum dan tata tutur yang halus. Dan ini menjadi sebuah pengalaman budaya yang sangat mendebarkan.
· Mari Nabeshima Ph.D.
· Ethnomusicologist lulusan Tokyo National University of Fine Art and Music.
Novel ini ditulis seorang jurnalis dan fotografer yang memiliki pemahaman yang cermat akan seni dan budaya Bali. Keberaniannya menampilkan Bali secara detail dan utuh, tentunya berasal dari kajian akademis yang didalaminya selama ini. Namun demikian, novel ini amat mudah dicerna. Lugas dan tidak bertele tele. Saya merekomendasikan novel ini sebagai bagian dari koleksi pustaka dalam mempelajari dan mempromosikan seni pertunjukan dan kebudayaan Bali.
· Prof. Dr. I Made Bandem
· Budayawan - The College of the Holy Cross, Massachusetts, USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar